saya ingin sedikit muhasabah untuk diri saya khususnya.
sungguh, ketika hal ini saya ketik, perasaan saya sedang gundah gulana, entah kenapa bisa seperti itu namun, seperti ada yang hilang dari diri saya. ya, diri saya sebagai seorang surviver.
saya dzalim kepada diri saya sendiri, karena akhir-akhir ini sangat sedikit waktu yang saya luangkan untuk sekedar belajar materi kuliah.
saya dzalim kepada orang tua saya, karena telah begitu mengecewakan sampai titik ini. sungguh, saya belum bisa memberi sesuatu yang dapat membanggakan keluarga.
saya dzalim terhadap teman kelas, karena saking tidak fokusnya terhadap pelajaran, saya seperti tidak menggubris apapun yang teman saya tanyakan.
saya dzalim terhadap UKI (unit kerohanian islam), karena saya sebagai asisten departemen media sama sekali belum mengerjakan tupoksi dari departemen media.
saya dzalim terhadap HMPS (himpunan mahasiswa program studi D3) khususnya acara seminar nasional. sebagai staf bagian acara, saya sama sekali belum mendapatkan inti dan belum mengeluarkan seluruh potensi dalam diri saya untuk acara ini. sehingga, mungkin ada beberapa pihak yang merasa dirugikan dengan keadaan saya seperti ini.maaf.
saya dzalim terhadap FOSEI (forum studi ekonomi islam) khususnya kepanitiaan 2nd seven feat shelter. sungguh, saya sebagai staf Humas tidak dapat berkutik, tidak bekerja, hanya diam. sungguh terlalu banyak yang saya dzalimi dalam hal ini.
untuk semua pihak, saya ingin meminta maaf. saya hanyalah manusia biasa. yang terkadang sangat antusias dan juga merasa malas. wajar. saya bukan malaikat, bukan orang dengan derajat kedudukan yang lebih tinggi. saya sama seperti halnya orang lain.
jadi, jangan bertingkah seolah-olah saya bisa segala hal, saya mampu berdiri sendiri, saya selalu penuh dengan semangat. tidak! tak ada manusia yang sempurna. namun, dengan ketidak sempurnaan manusia itu, saya mencoba untuk terus menjadi orang yang bisa segalanya, saya mencoba agar mampu berdiri sendiri, saya mencoba untuk terus mempunyai semangat yang berkobar, saya mencoba. terlepas dari apapun hasil dari percobaan saya, yang pasti saya akan terus mencoba menjadi sosok seseorang sebagai surviver.
mohon maaf atas segala kepercayaan, kasih sayang dan bentuk kasih dan penghormatan yang lain yang belum bisa saya gunakan atau laksanakan sesuai dengan keinginan kalian. maaf.
lebih baik kita tidak usah memberi apabila memberi dengan harapan bahwa kita akan mendapatakan sesuatu dari orang yang kita beri. cobalah untuk ikhlas ketika memberi.
Leave a respond
Post a Comment