meski kalian berhak memilih

saya terkaget melihat hiasan dinding penjara itu
bukan hanya itu, pintu, jendela hingga atapnya pun membuatku tersentak
indah memang
indah ketika kau tak tau bahwa hiasan itu buatan iblis
invitasi sang setan untukmu
dan, wooww.. kau menerimanya
meski aku melihat banyak juga yang masih bertahan
tapi, tanpa di panggil iblis itu datang
apalagi kau panggil
makin mencolok lah hiasan yang fana itu
apa yang kau ketahui tentang itu? hah?
kau menentang?
tidak, kau bukan menentangku
sesungguhnya kau menentang tuhanmu
tak usah berdalih
kurasa kau juga mempelajarinya
hal yang sama
hukum yang sama
akan tetap sama sejak awal berdirinya tanah ini

lalu apa yang kau banggakan?
berkiblat ke barat sana?
kau bangga?
dengan semua yang takan menyelamatkanmu kelak
lalu apa?
kau tahu
dan kau mengerti
lalu mengapakah aku harus sedetail ini sekarang
lihatlah pada segumpal daging itu
percayalah, karena gumpalan itu menunjukkan pada kebaikan
apa kau lupa
tanah ini fana
hanya sebuah dusta belaka
andai piala itu berwujud
pasti akan banyak orang yang datang menjemput
lalu, dimana kesempurnaan yang Tuhan katakan?

bahkan orang yang mengertipun lalai
bagaimana dengan orang yang tahu tapi tak mengerti?
atau orang yang sama sekali tidak tahu?
terlebih yang sengaja tidak mau tahu?
bercumbu di khalayak
tertutup? kau yakin tertutup?
apa kau lupa Tuhanmu tidak pernah tidur?
lalu mengapa kau salah gunakan kemajuan teknologi itu
kau nikmati setiap detik pujaannya
kau habiskan semua suguhannya
kau banggakan
kau tertawa
kau tersenyum bahagia seolah kau tak tak dunia ini tak berkiamat
aku hanya tak ingin kebobrokan istana itu karena kau
kau dan aku
cukuplah dengan pemalsuan segala kekayaan istana
iblis itu tak dapat melakukannya kini
karena ada kau, aku, kita, dan mereka
tapi, entahlah kini
harapan dibangunnya penjara suci itu tak lagi menjulang
hiasan itu telah setengahnya menguasai penjara
hiasan iblis terkutuk

aku SMA dan diapun SMA
aku SMA dan dia SMP
aku SMA dia KULIAH
aku KULIAH dia SMA
aku SMA kelas10, dia kakak kelasku
aku SMA kelas 12, dan dia adik kelasku
apa haknya aku?
kau tanya hak aku?
hak aku untuk memberi sinyal kuning
entah apa yang nanti kau katakan
munafik? kau bilang aku munafik?
tanya bidadariku di langit sana
bahkan kau mungkin memformalkan urusan itu
sekarang siapa yang munafik?

sudahlah, aku disini tidak ingin itu
perdebatan, dan perdebatan
penjara dengan hiasan dinding?
wahai kau penghuni penjara (yang mungkin masih) suci
bergegaslah buang jauh-jauh hiasan iblis itu
jangan kau bilang indah
warna itu menipu
merah jambu
tidak, aku tidak memaksa
kalian berhak memilih

dan kau yang berada diluar penjara suci
ini adalah bukti ketidak teguhan prinsip hidupmu
dulu, kau seperti tak dapat bergoyah
namun nyatanya?
menjadi yang terbaik dalam ilmu kala itu
tak membuat dirimu teguh
serang, jakarta, depok, bogor, bandung, jateng, jogja, jatim
kalimantan, irian jaya
semua sama
berlaku dimanapun
tanpa pandang bulu
lapangkan hatimu
jatuhkan dahimu sejajar dengan garis indah itu
tidak, aku tidak memaksa
kau yang menentukan untuk hidupmu
hidup yang kau tak sadari takan lama lagi

mungkin sekarang aku sedang sadar
tapi aku selalu meminta pada Tuhan agar selalu tersadar
dalam setiap panjatan kalimat suci

apabila kau menyadari
betapa hakikatnya kita diciptakan
dan meski kalian berhak memilih

Leave a respond